Dalam warna musim gugur Gwangyang, Yeongyeongdang

Dalam warna musim gugur Gwangyang, Yeongyeongdang

Ini adalah musim serba kelimpahan, langit biru yang terbit, pepohonan yang berganti kulit, dan bulir-bulir padi membungkuk. Musim gugur adalah waktu di mana seseorang tak perlu berkelana untuk melakukan sesuatu — seseorang dapat merasakan kelimpahan di udara, selagi ia memandangi langit. Tujuan hari ini adalah tempat yang sempurna untuk beristirahat di suatu hari musim gugur. Gwangyang di Jeollanam-do adalah tempat di mana seseorang dapat berkemah di jantung alam atau berbaring di atas lantai kayu hanok (rumah tradisional Korea) dengan pemandangan gunung dan warna-warna musim gugur.

Udara pagi yang segar menyapa saya ketika saya tiba di Gwangyang. Bila bunga prem menduduki tahta kehormatan di musim semi Gwangyang, makan aroma buah quince mendominasi hari-hari musim gugur di Gwangyang. Dengan setiap momen yang berlalu, musim ini pun terasa semakin kaya dan dalam.

Photo_Rumah

Rumah hari ini adalah hanok yang memancarkan keanggunan yang sama dengan perjalanan musim gugur yang santai. Bangunan hanok memiliki gaya yang indah tanpa peduli pada musim apa yang sedang berlangsung. Akan tetapi, jika harus memilih, musim gugur akan menjadi musim terbaik untuk menikmatinya. Tempat saya akan tinggal hari ini, “Yeongyeongdang,” mengambil warna musim gugur, dari kasau terbuka hingga balok kayu dan papan lantai yang menahan berlalunya waktu.

Photo_Yeongyeongdang

Yeongyeongdang merujuk pada tiga karakter Sino-Korea: yeon (cantik), gyeong (cahaya matahari), dan dang (rumah). Maka, “rumah di mana cahaya matahari melaluinya dengan indah” adalah nama yang pas untuknya. Dari pagi hingga matahari terbenam, sinar hangat matahari musim gugur mengendap dan berlama-lama di seluruh gedung. Tidak perlu melakukan sesuatu yang istimewa untuk menikmati musim gugur. Seseorang hanya perlu membaringkan tubuhnya di atas lantai kayu dan membiarkannya menyatu dengan rumah dan musim gugur.

Photo_Rumah

Sebuah rumah di mana cahaya matahari melaluinya dengan indah, sebuah tempat untuk bersantai di keempat musim: Yeongyeongdang

Terdapat enam ruangan di Yeongyeongdang. Keenam kamar ini berbagi lantai kayu panjang dan taman batu yang luas. Saya melewati gerbang tua, yang mempertahankan penampilan bersejarah hanok ini, dan bertemu dengan pemiliknya, yang memandu saya ke kamar yang seharusnya saya tempati hari ini. Di musim gugur dan musim dingin, pemilik memeriksa waktu check-in terlebih dahulu dan menyalakan tungku 30 menit sebelumnya, karena tempat ini mempertahankan ondol tradisional (sistem pemanas di bawah lantai) bangunan hanok.

Photo_Kamar double

Photo_Kamar double

Saya dibawa ke kamar double, kamar terkecil di kompleks rumah tersebut. Kamar tersebut mempertahankan fitur tradisional dari langit-langit tinggi, kasau terbuka, dan balok silang dengan pola tradisional sambil dilengkapi dengan bahan lantai kontemporer. Sampai baru-baru ini, saya telah menemukan gambar yang menunjukkan lantai hangus di beberapa tempat oleh sistem pemanas lantai, tetapi tampaknya bangunan tersebut telah direnovasi sejak saat itu.

Membuka jendela yang menghadap ke pintu membawa angin musim gugur yang sejuk dan udara segar ke dalam ruangan, dan unit AC dipasang untuk musim panas. Ruangan itu bahkan memiliki sinyal Wi-Fi bagi mereka yang tidak ingin berkompromi dengan kenyamanan modern.

Photo_Sudur Ruangan

Photo_Sudur Ruangan

Di sudut ruangan ada minibar dengan dua botol air mineral, satu set TV kecil, dan cermin meja. Sementara itu, pintu di dalamnya diplester dengan kertas tradisional yang terbuat dari kulit kayu murbei dan dibuka untuk memperlihatkan set tempat tidur. Pintu di sebelah lemari mengarah ke toilet terpisah, dan itu adalah toilet terbersih yang saya temukan saat menginap di berbagai akomodasi hanok baru-baru ini. Kamar kecil dilengkapi dengan kenyamanan modern dan memiliki banyak fasilitas sekali pakai seperti pasta gigi, sikat gigi, pisau cukur, dan handuk.

Photo_sekeliling ruangan

Photo_sekeliling

Saya melihat sekeliling ruangan dengan gembira dan kembali ke taman, hanya untuk jatuh cinta lagi dengan Yeongyeongdang. Pepohonan dan bunga tumbuh di sebelah taman batu, dan di balik pagar batu, aku bisa melihat Waduk Baegun di kejauhan.

Photo_Jalan hutan

Photo_Jalan hutan

Jalan hutan yang tenang di Hutan Rekreasi Neuraengigol

Jika Anda memutuskan untuk menghabiskan hari yang tenang di sini, nikmati momen damai sambil berjalan-jalan di hutan. Hutan Rekreasi Neuraengigol, terletak sekitar 30 menit dengan mobil dari Yeongyeongdang, memiliki lokasi glamping dan jalur hutan yang membutuhkan waktu sekitar 1 hingga 1,5 jam untuk menyelesaikannya.

Photo_Tempat sempurna

Tempat sempurna untuk melihat sekilas matahari terbenam di Gwangyang, Observatorium Gubongsan

Kunjungan ke Observatorium Gubongsan saat matahari terbenam layak untuk menginterupsi masa inap Anda yang damai di hanok. Turun di tempat parkir dan naiki tangga untuk menemukan observatorium tersebut, yang menawarkan pemandangan pusat Kota Gwangyang yang luas. Di satu sisi adalah Jembatan Yisunsindaegyo, dan di sisi lain adalah laut, di mana Anda bisa melihat matahari terbenam yang kemerahan.

Photo_Observatorium

Photo_Restoran Rakyat

Photo_Restoran Rakyat

Restoran Rakyat dengan tradisi 30 tahun, Restoran Daehan

Saat berada di Gwangyang, pastikan untuk mencicipi Bulgogi Gwangyang yang terkenal. Restoran Daehan adalah restoran yang masih menarik banyak pengunjung bahkan setelah 30 tahun sejak pembukaannya. Setelah menunggu sekitar 20 menit untuk mengamankan tempat saya di ruang makan, rasa bulgogi daging sapi Korea yang tipis dan lembut, dengan taburan prem hijau acar Gwangyang, makanan khas lainnya, pasti akan tetap saya rasakan selama bertahun-tahun.

Photo_Gwangyang

Photo_Gwangyang

Informasi Destinasi

1.    Yeongyeongdang
Alamat: 13-40, Jungheung-ro, Bonggang-myeon, Gwangyang-si, Jeollanam-do
Tempat parkir: Tersedia
Waktu Check-in: 15.00
Waktu Check-out: 10.00
Tarif: 100.000 won – 200.000 won (tergantung tipe kamar dan ketersediaan hari biasa/akhir pekan)
Fasilitas: Dapur umum, fasilitas panggangan berbayar

2.    Hutan Rekreasi Neuranengigol
Alamat: 119-32, Tokkijae-gil, Daap-myeon, Gwangyang-si, Jeollanam-do
Tempat parkir: Tersedia
Jam Operasional: 09.00–21.30
Biaya Masuk: Dewasa 7.000 won / Anak-anak 5.000 won

3.    Observatorium Gubongsan
Alamat: 155, Gubongsanjeonmangdae-gil, Gwangyang-si, Jeollanam-do
Tempat parkir: Tersedia
Jam Operasional: 24 jam
Biaya Masuk: Gratis

4.    Restoran Daehan
Alamat: 12-15, Maeilsijang-gil, Gwangyap-eup, Gwangyang-si, Jeollanam-do
Tempat Parkir: Tempat parkir umum di dekatnya
Jam Operasional: 11.30–21.30

Klik di Sini untuk Sumber Artikel

Share This Article

Related Post