Menjelajahi Wisata Busan dengan Kereta Bawah Tanah

Menjelajahi Wisata Busan dengan Kereta Bawah Tanah

Pemandangan malam Nurimaru APEC House & Jembatan Gwangandaegyo

Busan merupakan sebuah kota dengan pantai-pantai yang indah, pemandangan malam yang glamour, serta sejarah modern. Sebagai kota metropolitan terbesar kedua di Korea, berdasarkan situs wisata Lonely Planet, kota ini berhasil menjadi urutan pertama dalam “10 Tujuan Wisata Terbaik di Asia Tahun 2018”. Keuntungan terbesar saat mengelilingi Busan adalah sebagian besar objek wisatanya dapat dijangkau dengan kereta bawah tanah. Bagi wisatawan dengan budget terbatas, mereka dapat membeli tiket terusan 1 hari untuk mendapatkan perjalanan tak terbatas di hari yang sama menggunakan kereta bawah tanah Busan. Jika sudah memiliki tiket, nikmati liburan menyenangkan selama seharian penuh sekaligus menyantap kuliner lezat khas Busan.

Tiket Terusan 1 Hari Kereta Bawah Tanah Busan

Kereta bawah tanah Busan memiliki 6 jalur utama yang berbeda: Jalur 1 sampai 4, Busan Gimhae LRT menghubungkan Busan dan Gimhae, dan Jalur Donghae yang melingkupi area pesisir, dari Seo-myeon melalui Haeundae untuk menuju Ilgwang. Kebanyakan wisatawan tiba di Busan melalui Bandara Internasional Gimhae, Stasiun Busan, atau Terminal Bus Busan, yang terhubung langsung menuju Stasiun Bandara Internasional Gimhae (Busan-Gimhae LRT), Stasiun Busan (kereta bawah tanah Busan Jalur 1), dan Stasiun Nopo (kereta bawah tanah Busan jalur 1). Kami merekomendasikan untuk segera membeli tiket terusan 1 hari untuk memulai tur Busan.
Tiket terusan 1 hari memberikan rute perjalanan yang tak terbatas pada hari yang sama untuk semua jalur kereta bawah tanah Busan, kecuali jalur Busan-Gimhae LRT dan jalur Donghae. Tarif tiketnya adalah 5.000 won dan tersedia di seluruh mesin penjual tiket yang ada di stasiun kereta bawah tanah. Mesin tersebut menawarkan bantuan dalam beragam bahasa, seperti Korean, English, Japanese, dan Chinese untuk kenyamanan wisatawan asing. Untuk melakukan pembelian tiket terusan 1 hari, cukup menekan tombol yang berada di bawah kanan mesin ini. Namun, perlu diingat bahwa mesin ini hanya menerima pembayaran dengan uang tunai pecahan 1.000 won, 500 won, dan 100 won. Jika kamu kehabisan pecahan kecil, kamu bisa menukarkan uangmu di kantor penukaran uang yang terdapat di stasiun, atau menggunakan mesin penukar uang.

Peta kereta bawah tanah untuk memudahkan perjalananmu selama di Busan

Photo_Peta kereta bawah tanah

Daya Tarik Wisata Busan di Jalur 1

Daya Tarik Wisata Busan di Jalur 1

1.    Tur kota tua Busan! Stasiun Nampo & Stasiun Jagalchi

Photo_Pasar Gukje (atas)

Pasar Gukje (atas) & Pasar Jagalchi (bawah)

Pasar Jagalchi (bawah)

Ada banyak pasar yang dilewati rute kereta bawah tanah Busan jalur 1. Pasar yang paling terkenal adalah Pasar Jagalchi, yang jadi pasar seafood terbesar di Busan, selain itu ada Pasar Gukje yang menyediakan barang-barang impor melalui Pelabuhan Busan, atau area sekitar Jalan Nampodong, Pasar Bupyeong (Kkangtong), dan BIFF Square yang menarik perhatian pengunjung dengan kehadiran stan-stan maupun toko kuliner unik yang bisa kamu dikunjungi.

Jajanan street food yang harus kamu coba di Pasar Bupyeong Kkangtong 

Photo_Yubu Pockets (atas), bibim dangmyeon (bawah kiri) & ssiat hotteok (bawah kanan)

Yubu Pockets (atas), bibim dangmyeon (bawah kiri) & ssiat hotteok (bawah kanan)

bibim dangmyeon (bawah kiri) & ssiat hotteok (bawah kanan)

Tiga Makanan terpopuler di Pasar Bupyeong Kkangtong yaitu yubu pockets (tahu goreng), ssiat hotteok, dan bibim dangmyeon. Yubu pockets disajikan dengan makanan laut hangat, kaldu sayur dengan kue ikan yang memiliki kombinasi rasa yang pas antara manis dan asin. Jenis hidangan ini tidak mengandung daging, sehingga cocok untuk para vegetarian. Sajian lain yang tak kalah lezat adalah bibim dangmyeon, sajian sederhana yang mengandung mie, irisan kue ikan, dan sayuran ini nikmat disajikan dengan saus pedas. Jika kamu mencari sesuatu yang lebih manis, cobalah ssiat hotteok, yaitu sebuah sajian pancake hangat yang digoreng dalam wajan panas kemudian dipotong dan diisi dengan beragam biji-bijian dan gula hitam.

2.    Santorini-nya Kota Busan! Stasiun Toseong (Jalur 1) – Desa Budaya Gamcheon

Photo_Pemandangan dari Desa Budaya Gamcheon

Pemandangan dari Desa Budaya Gamcheon

Photo_Pemandangan dari Desa Budaya Gamcheon 2

Desa Budaya Gamcheon terasa seperti desa yang ada di dalam dongeng, desa ini dapat dicapai hanya dengan berjalan kaki selama 20 menit dari Stasiun Toseong, pintu keluar 8. Desa bertingkat ini berada di sisi gunung dan menghadap langsung ke arah laut, yang kemudian disebut-sebut sebagai “Santorini-nya Kota Busan”. Lingkungan ini diisi dengan mini galeri, toko kerajinan tangan, dan kafe dengan pemandangan yang memukau, cocok untuk mendapatkan pengalaman baru. Bangunan warna-warni di desa ini mampu menghasilkan hasil foto yang menakjubkan. Agar perjalanan bisa lebih efektif, sempatkan untuk mampir ke pusat informasi Desa Budaya Gamcheon untuk mendapatkan peta tur sebelum kamu memulai perjalanan di area ini (2.000 won / Tersedia dalam English, Japanese, dan Chinese).

3.    Little Chinna di Busan! Stasiun Busan (Jalur 1) – Chinatown

Photo_Busan Chinatown (atas), kue bulan (bawah kiri) & kue keberuntungan (bawah kanan)

Busan Chinatown (atas), kue bulan (bawah kiri) & kue keberuntungan (bawah kanan)

kue bulan (bawah kiri) & kue keberuntungan (bawah kanan)

Pintu masuk Chinnatown Busan akan menyapa para wisatawan dengan gerbang merah yang begitu besar, yang kemudian diberi julukan sebagai Shanghai Street. Aspek Chinese juga hadir pada bentuk bangunan dan lampu-lampu jalan yang ada di area ini. Sepanjang jalan yang ada di area ini diisi dengan restoran Chinese, restoran tersebut menjual segala macam kuliner mulai dari donut Chinese, dumpling, hingga kue keberuntungan. Chinatown berlokasi tepat di seberang jalan Stasiun Busan, membuatnya mudah dikunjungi ketika berada di area tersebut.

Daya Tarik Wisata Busan di Jalur 2

1.    Berjalan di atas air! Univ. Kyungsung – Stasiun Univ. Nat’l Pukyung (Jalur 2) – Oryukdo Skywalk & Igidae Park

Photo_Oryukdae Skywalk & Igidae Park

Oryukdae Skywalk & Igidae Park

Photo_Oryukdae Skywalk & Igidae Park 2

Setelah berkendara selama 15 menit menggunakan taksi dari Univ. Kyungsuk • Stasiun Univ. Nat’l Pukyung Jalur 2, kamu akan segera tiba di Oryukdo Skywalk. Skywalk ini begitu dikagumi banyak wisatawan yang ingin merasakan pengalaman berjalan di atas laut. Lantai dari skywalk ini benar-benar dibuat dari bahan kaca, oleh karena itu kamu dapat menikmati seluruh area tanpa halangan sedikitpun sekaligus merasakan sejuknya angin laut. Terdapat daya tarik wisata sekitar area ini, antara lain Igidae Park, Jalur Galmaet-gil & Haeparang-gil untuk mendapatkan kesempatan trekking menyenangkan di area pantai.

2.    Belanja dan hiburan yang menyatu! Centum City (Stasiun Centum City)

Photo_Pemandangan Centum City

Pemandangan Centum City (atas), Shinsegae Centum City (kiri bawah) & Busan Cinema Center (kanan bawah)

Photo_Pemandangan Centum City 2

Sebagai department store terbesar di dunia, Shinsegae Centum City Busan menghadirkan beragam merk ternama, termasuk produk mewah. Pengunjung juga dapat menikmati kelezatan rasa dari beberapa restoran terkenal di Seoul. Selain kegiatan berbelanja, pengujung juga dapat menikmati semua aspek hiburan, mulai dari bioskop, toko buku super besar, lokasi permainan ice skating dalam ruangan, atau bahkan spa khas Korea yang disebut dengan jimjilbang. Daya tarik wisata sekitar seperti Busan Cinema Center yang menjadi lokasi diselenggarakannya Festival Film Internasional Busan juga layak untuk dikunjungi.

3.    Gedung pencakar langit yang begitu bersinar! Stasiun Dongbaek (Jalur 2) The Bay 101 & Pulau Dongbaekseom

Photo_Pemandangan malam di Kota Pelabuhan

Pemandangan malam di Kota Pelabuhan (atas), The Bay 101 (kiri bawah) & Pulau Dongbaekseom Nurimaru APEC House (kanan bawah)

Photo_Pemandangan malam di Kota Pelabuhan 2

Secara geografis, Busan begitu dekat dengan laut dan memiliki pemandangan malam yang memukau. The Bay 101 secara khusus menjadi lokasi terpopuler untuk menikmati langit malam kota Busan. Fasilitas dari club kapal pesiar ini difasilitasi dengan kafe, galeri, restoran dan masih banyak lagi. Meja luar ruangan di rooftop buka sepanjang tahun, kecuali pada musim dngin, menyajikan tempat sempurna untuk menikmati hidangan lezat maupun minuman bersama teman-teman. Nurimaru APEC House, di mana rapat APEC Summit diselenggarakan, juga berlokasi di dekat Pulau Dongbaekseom, cocok sebagai lokasi jalan santai di sore hari.

4.    Landmark Kota Busan, Jembatan Gwangandaegyo! Stasiun Gwangan (Jalur 2)

Photo_Warna-warni pemandangan malam

Warna-warni pemandangan malam dan kembang api di Jembatan Gwangandaegyo

Photo_Warna-warni pemandangan malam 2

Pemandangan dari Landmark kota Busan yakni Jembatan Gwangandaegyo pada malam hari tidak bisa dilewatkan. Jembatan, Pantai Gwangalli, dan Kota Pelabuhan Haeundae berjejer menghasilkan pemandangan menakjubkan. Jembatan Gwangandaegyo juga merupakan lokasi Festival Kembang Api Busan yang diselenggarakan setiap musim gugur.


Informasi selengkapnya

Transportasi (Seoul-Busan)
Bandara Internasional Gimpo (Terminal Domestik) -> Bandara Internasional Gimhae (Terminal Domestik)
-    Situs web Bandara Internasional Gimpo:
www.airport.co.kr/gimpo (Korean, English, Japanese, Chinese)
-    Situs web Bandara Internasional Gimhae: www.airport.co.kr/gimhae (Korean, English, Japanese, Chinese)
(Stasiun Seoul – Stasiun Busan): Tarif dewasa 59.800 won / waktu perjalanan 2 jam 40 menit
-    Situs pemesanan Korail: www.letskorail.com (Korean, English, Japanese, Chinese)
-    Halaman Tur Kota Busan
-    Busan Tourism Organization: www.bto.or.kr (Korean, English, Japanese, Chinese)
-    1330 Korea Travel Hotline: +82-2-1330 (Korean, English, Japanese, Chinese, Russian, Vietnamese, Thai, Malay)


*Kolom ini terakhir diperbarui pada September 2018, maka dari itu informasi yang ditampilkan dapat berbeda. Kami menyarankan untuk memeriksa langsung ke situs resmi.

Share This Article

Related Post