Peran Layanan Kesehatan Korea di Asia Tenggara

Peran Layanan Kesehatan Korea di Asia Tenggara

Pada Pameran ASEAN-ROK tentang Inovasi Layanan Publik yang digelar di BEXCO di Busan dari tanggal 25 hingga 27 November, pejabat Institut Pengembangan Industri Kesehatan Korea (KHIDI, Presiden Kwon Deok-cheol) menyediakan paviliun khusus yang mengiklankan pencapaian layanan kesehatan Korea kepada para pemimpin, delegasi, dan pejabat publik dari Asia Tenggara.

Photo_Peran Layanan Kesehatan Korea di Asia Tenggara

MEDICAL KOREA untuk ASEAN

Acara ini diselenggarakan untuk mempromosikan inovasi administrasi publik di Korea dan sepuluh negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dengan berbagi perkembangan terbaru dan praktik kerja sama yang baik dalam sistem dan layanan administrasi. Acara ini juga merayakan peringatan 30 tahun hubungan resmi antara Korea dan negara-negara anggota ASEAN.

Berjudul "Medical Korea untuk ASEAN," paviliun KHIDI menampilkan penjelasan dan contoh-contoh keunggulan layanan kesehatan Korea, memberi tahu pengunjung tentang pencapaian khusus yang dicapai oleh layanan kesehatan Korea di luar negeri. Para pejabat KHIDI menekankan bahwa mereka akan memastikan penyesuaian teknologi medis Korea dengan kondisi spesifik negara-negara ASEAN sehingga dapat secara efektif melindungi kesehatan di Asia Tenggara.

Pengunjung menunjukkan minat yang kuat pada cara data besar (big data) telah membantu memajukan layanan kesehatan di Korea, dan bagaimana institusi medis dan pendidikan Korea akan berkembang di masa depan.

Paviliun ini tersedia berkat partisipasi lima lembaga publik seperti KHIDI, Layanan Asuransi Kesehatan Nasional, Layanan Review & Penilaian Asuransi Kesehatan, Lembaga Promosi Kesehatan Korea, Layanan Informasi Jaminan Sosial, dan dua lembaga medis seperti Rumah Sakit Anam Universitas Korea, dan Rumah Sakit Bundang Universitas Nasional Seoul.

Photo_MEDICAL KOREA untuk ASEAN

Visi Korea untuk Meningkatkan Kualitas Hidup di Asia Tenggara

Menggarisbawahi "Warga, Kemakmuran, dan Perdamaian" sebagai tiga pilar utama kerja sama antara Korea dan negara-negara ASEAN, para peserta dalam Expo membahas layanan dan sistem administrasi, kebijakan yang berfokus pada warga, serta inovasi digital dari layanan publik, dan setuju untuk mengeksplorasi lebih banyak saluran kerja sama.

Mengenai obat-obatan, para peserta dari Korea berbagi rencana mereka untuk membawa layanan kesehatan Korea yang sangat baik ke Asia Tenggara, memastikan pertukaran berkelanjutan dalam hal sistem kesehatan dan medis, memfasilitasi ekspansi institusi medis Korea di luar negeri dan melanjutkan pelatihan praktisi medis Asia Tenggara di Korea.

Kerjasama Medis dengan 65 Negara

Selama lima tahun terakhir, lebih dari 1.100 praktisi medis dan pakar kesehatan dari 65 negara mengunjungi Korea, atas undangan pemerintah Korea, untuk belajar tentang sistem perawatan kesehatan Korea. Dari jumlah tersebut, 31 persen berasal dari negara-negara ASEAN. Ini menggambarkan pentingnya kerja sama yang berkelanjutan dan dukungan dari Korea untuk kemajuan perawatan kesehatan dan obat-obatan di Asia Tenggara.

Seorang pejabat KHIDI berkomentar: "Acara ini sekali lagi menegaskan bahwa pejabat pemerintah negara-negara anggota ASEAN, termasuk Thailand, Filipina, Singapura, dan Myanmar, memiliki minat kuat terhadap layanan kesehatan Korea." Para pejabat yang hadir, dari Malaysia, Brunei, Thailand, dan lainnya, juga menyatakan harapan agar kemitraan antara negara mereka masing-masing dan Korea akan terus memperkuat dan berkontribusi pada kesehatan serta kualitas hidup warga negara mereka.

Share This Article

Related Post