Tips yang Perlu Diketahui untuk Menjelajahi Istana Kerajaan Seoul!

Tips yang Perlu Diketahui untuk Menjelajahi Istana Kerajaan Seoul!

Gerbang Myeongjeongmun di Istana Changgyeonggung

Di antara banyak tempat wisata Seoul, situs-situs yang terus menarik wisatawan tidak lain adalah empat istana: Istana Gyeongbokgung, Istana Changdeokgung, Istana Changgyeonggung dan Istana Deoksugung, juga Kuil Jongmyo. Di lokasi-lokasi ini, pengunjung dapat dengan mudah melihat keindahan dan budaya yang berlangsung lebih dari 500 tahun selama Dinasti Joseon (1392-1910) yang bersejarah di Korea.

Istana-istana tersebut mungkin terlihat mirip bagi mata yang tidak terlatih, tetapi habiskanlah lebih banyak waktu di sini dan kamu akan melihat bahwa setiap istana memiliki pesona dan cerita sendiri. Kunjungi empat istana dan Kuil Jongmyo untuk melihat lebih dekat kebangkitan dan kejatuhan keluarga kerajaan Dinasti Joseon.

Informasi Dasar tentang Istana Kerajaan

Ada beberapa istana yang dibangun karena berbagai alasan. Ketika satu istana sedang diperbaiki, keluarga kerajaan bisa pindah ke lokasi lain yang sama nyamannya. Saat terjadi perubahan politik, keluarga penguasa baru ingin menciptakan awal yang baru dengan tinggal di lokasi baru. Karena banyak alasan ini, Seoul memiliki lebih dari satu istana. Raja tinggal di istana utama, yang dikenal sebagai istana hukum, atau beopgung, sedangkan istana sekunder disebut sebagai yigung.

Setiap istana dibagi menjadi area dalam, tempat raja dan keluarga kerajaan tinggal, dan area luar, tempat pemerintahan kerajaan dilakukan dengan pejabat serta tempat upacara dan acara diadakan. Area luar berisi bangunan utama istana, Balai Jeongjeon; kantor pribadi raja, Balai Pyeonjeon; dan bangunan tempat para cendekiawan bekerja. Selain itu, sebagian besar istana memiliki taman belakang dengan kolam teratai dan paviliun tempat raja dan keluarga kerajaan bisa bersantai.

Pumgyeseok

Photo_Pumgyeseok

Selama Dinasti Joseon, pejabat pemerintah dibagi menjadi 18 peringkat. Pumgyeseok adalah batu berukir yang ditempatkan di alun-alun terbuka di depan Balai Jeongjeon dengan urutan peringkat resmi untuk mengatur para cendekiawan selama pertemuan kerajaan. Menghadap Balai Jeongjeon, cendekiawan di sebelah kanan adalah pegawai negeri, sementara cendekiawan di sebelah kiri adalah perwira militer.

Dancheong

Photo_Dancheong

Dancheong mengacu pada lima warna biru, merah, kuning, putih, dan hitam yang digunakan dalam berbagai desain untuk menghias bangunan kayu. Awalnya diterapkan untuk melindungi kayu dari kerusakan yang disebabkan oleh serangga dan cuaca, dancheong paling sering terlihat di istana dan kuil di seluruh Korea. Gambar dan pola berbeda-beda tergantung penggunaan masing-masing bangunan, tetapi desain umum termasuk simbol untuk mencegah api dan roh jahat.

Istana-istana kerajaan Korea

Istana hukum Joseon, Istana Gyeongbokgung

Photo_Balai utama Gyeongbokgung

Balai utama Gyeongbokgung, Balai Geunjeongjeon

Sebagai istana yang pertama dibangun di antara istana-istana Joseon, Istana Gyeongbokgung adalah istana hukum representatif Dinasti Joseon. Istana yang asli, selesai pada tahun 1395, hancur karena api selama Perang Imjin (1592-1598), dan tetap rusak selama sekitar 270 tahun. Pada akhir Era Joseon pada tahun 1867 barulah istana ini direkonstruksi untuk menunjukkan keagungan keluarga kerajaan. Kemudian, selama pendudukan Jepang, mayoritas bagian istana hancur lagi. Pada tahun 1990, satu rencana terperinci dibuat untuk pemulihan lengkap istana yang masih berlangsung. Pekerjaan di gerbang utama Istana Gyeongbokgung, Gerbang Gwanghwamun selesai pada tahun 2010.

Photo_Area Balai Gyotaejeon

Area Balai Gyotaejeon

Memasuki Gerbang Gwanghwamun, hal pertama yang akan kamu lihat adalah bangunan kayu terbesar di Korea, Balai Geunjeongjeon. Digunakan untuk penobatan raja dan acara penting istana, balai ini adalah representasi fisik kekuasaan raja. Bangunan di belakang Balai Geunjeongjeon termasuk Balai SaJeongjeon; Balai Gangnyeongjeon, tempat pribadi raja; dan tempat tinggal ratu, Balai Gyotaejeon.

Photo_Paviliun Gyeonghoeru

Paviliun Gyeonghoeru

Jalan ke kiri dari Balai Geunjeongjeon akan mengarah langsung ke Paviliun Gyeonghoeru, yang digunakan untuk jamuan makan dan hiburan. Merupakan sebuah paviliun berlantai dua yang berdinding terbuka dan tampak melayang di atas kolam teratai buatan manusia, paviliun ini adalah salah satu lokasi paling menarik di Istana Gyeongbokgung. Kunjungan ke Paviliun Gyeonghoeru membutuhkan aplikasi yang terpisah, tetapi pemandangan panorama Seoul dan pegunungan yang ditawarkan dari lantai dua sepadan dengan langkah ekstra yang diambil. Wisata khusus dibatasi maksimal 40 menit, tetapi tidak ada biaya tambahan yang dikenakan. Wisatawan internasional yang tertarik untuk mendaftar dapat melakukan reservasi melalui telepon ke + 82-2-3700-3904 (jalur eksklusif orang asing).

* Tempat wisata terdekat
Museum Istana Nasional Korea
Museum Rakyat Nasional Korea

☞ Alamat: 161, Sajik-ro, Jongno-gu, Seoul (서울특별시 종로구 사직로 161)
☞ Petunjuk arah: Jalan kaki sekitar 4 menit dari Stasiun Gyeongbokgung (Seoul Subway Line 3), Exit 5
☞ Jam operasional: Maret-Mei, September-Oktober 09:00-18:00 / Juni-Agustus 09:00-18:30 / November-Februari 09:00-17:00
* Tutup setiap Selasa
* Kunjungan terakhir 1 jam sebelum tutup
☞ Tiket masuk: Dewasa 3,000 won / Anak-anak 1,500 won
* Dewasa (usia 19-64) / Anak-anak (usia 7-18)
* Tiket masuk gratis: Balita (usia 6 tahun ke bawah), warga senior (usia 65 tahun ke atas), pengunjung yang mengenakan hanbok, semua pengunjung pada hari Rabu terakhir setiap bulan
☞ Situs web: www.royalpalace.go.kr (Bahasa Korea, Inggris)

Istana Changdeokgung, istana harmoni dan alam

Photo_Balai utama Istana Changdeokgung

Balai utama Istana Changdeokgung, Balai Injeongjeon (atas), interior Balai Injeongjeon (kiri) & Balai Nakseonjae (kanan)

Photo_Balai utama Istana Changdeokgung 1

Istana Changdeokgung, sebelah barat Istana Gyeongbokgung, dibangun pada tahun 1405 sebagai istana sekunder untuk Raja Taejong, raja ketiga Dinasti Joseon. Pesona Istana Changdeokgung yang paling menonjol sejauh ini adalah penggunaan alam di seluruh istana. Keharmonisan sempurna dicapai antara bangunan dan taman, serta dengan batu-batu kecil dan pohon-pohon yang ditempatkan secara berseni di ruang terbuka. Keindahan taman-taman luas tersebut membuat istana ini lebih populer daripada Gyeongbokgung bagi para raja Joseon untuk menghabiskan waktu mereka, menjadikannya tempat yang paling lama ditinggali di antara semua istana Joseon. Istana Changdeokgung adalah yang paling terpelihara dari empat istana di Seoul, dan ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1997.

Di ujung paling timur istana terdapat Balai Nakseonjae, sebuah bangunan sederhana yang dibangun untuk permaisuri penguasa Joseon ke-24, Raja Heonjong. Ini juga merupakan kediaman terakhir dari putri Joseon terakhir, Putri Deokhye.

Photo_Paviliun Gwallamjeong

Paviliun Gwallamjeong (atas) & Kolam Buyongji (kiri) di Huwon Istana Changdeokgung, Rumah Yeongyeongdang (kanan)

Photo_Paviliun Gwallamjeong 1

Dikelilingi oleh bukit dan pegunungan, Huwon, atau taman belakang, Istana Changdeokgung adalah taman terbesar dari semua istana kerajaan, dan menawarkan pemandangan yang sangat indah. Seperti yang diharapkan, bangunan-bangunan di taman itu memiliki keseimbangan sempurna dengan alam di sekitarnya, tampak seperti perpanjangan dari bumi dan pepohonan. Taman ini adalah tempat acara resmi seperti ujian pemerintah, serta untuk percakapan santai antara raja dan para pelayannya.

Terletak di Huwon Istana Changdeokgung, Rumah Yeongyeongdang tampak sederhana dan bersahaja dibandingkan dengan tempat tinggal kerajaan di istana lain. Bangunan ini dibangun dengan gaya rumah-rumah yangban (aristokrasi) Joseon, dan biasanya digunakan ketika raja dan ratu menjamu tamu.

Atraksi utama Istana Changdeokgung seperti Balai Injeongjeon dan Balai Nakseonjae terbuka untuk wisata mandiri, tetapi Huwon hanya dapat diakses dengan mengikuti wisata berpemandu. Pemesanan dapat dilakukan secara online atau di tempat, dengan pemandu yang berbicara dalam Bahasa Korea, Inggris, Jepang, atau Cina tergantung waktu. 

Sebagai suguhan istimewa, istana dibuka untuk wisata berpemandu dari Gerbang Donhwamun melalui taman belakang setiap musim semi dan musim gugur selama Wisata Sinar Bulan di Istana Changdeokgung. Membeli tiket untuk acara ini bisa jadi sangat kompetitif; wisata ini tidak hanya menyediakan pemandu yang dapat menjelaskan sejarah dan budaya istana, tapi peserta juga akan disuguhi dagwa (minuman tradisional) sambil menonton pertunjukan tarian dan musik tradisional.

* Konten terkait
Wisata Sinar Bulan di Istana Changdeokgung
Situs Warisan Budaya

☞ Alamat: 99, Yulgok-ro, Jongno-gu, Seoul (서울특별시 종로구 율곡로 99)
☞ Petunjuk arah: Jalan kaki sekitar 5 menit dari Stasiun Anguk (Seoul Subway Line 3), Exit 3
☞ Jam operasional: Februari-Mei, September-Oktober 09:00-18:00 / Juni-Agustus 09:00-18:30 / November-Januari 09:00-17:30
* Tutup setiap Senin
* Kunjungan terakhir 1 jam sebelum tutup
☞ Tiket masuk (Orang asing)
- Istana Changdeokgung: Dewasa 3,000 won / Anak-anak 1,500 won 
* Dewasa (usia 19-64) / Anak-anak (usia 7-18)
* Tiket masuk gratis: Balita (usia 6 tahun ke bawah), warga senior (usia 65 tahun ke atas), pengunjung yang mengenakan hanbok, semua pengunjung pada hari Rabu terakhir setiap bulan
- Wisata Huwon: Dewasa & warga senior 5,000 won / Anak-anak 2,500 won (Tiket masuk Istana Changdeokgung dikenakan secara terpisah)
☞ Situs web: www.cdg.go.kr (Bahasa Korea, Inggris)

Penuh dengan pengabdian anak, Istana Changgyeonggung

Photo_Balai Myeongjeongjeon

Balai Myeongjeongjeon, Balai utama Istana Changgyeonggung

Istana Changgyeonggung dibangun pada masa pemerintahan raja ke-9 Joseon, Raja Seongjong, sebagai tempat tinggal bagi nenek, ibu, dan penatua lain dari keluarga kerajaan. Istana ini dibangun di dekat Istana Changdeokgung, membuat para penatua mudah melakukan perjalanan antara dua lokasi tersebut. Karena sebagian besar direncanakan untuk digunakan oleh keluarga, area tempat tinggal mengambil lebih banyak ruang daripada bagian pemerintahan dari istana yang berukuran elegan ini. Karena penggunaan wilayah yang unik ini, istana ini memiliki lebih banyak cerita tentang masalah keluarga daripada skandal politik, dari pengabdian anak, hingga cinta dan kebencian antara raja dan putra mahkota serta perselisihan antara ratu dan selir kerajaan.

Photo_Rumah kaca Istana Changgyeonggung

Rumah kaca Istana Changgyeonggung

Rumah kaca di Istana Changyeonggung, dibangun pada tahun 1909, adalah rumah kaca bergaya Barat pertama di Korea. Dirancang seperti Istana Kaca di World Expo di Prancis, ini adalah rumah kaca terbesar di Asia pada saat itu. Memancarkan suasana romantis, rumah kaca ini adalah tempat kencan yang populer untuk pasangan dan lokasi berfoto untuk para wisatawan.

☞ Alamat: 185, Changgyeonggung-ro, Jongno-gu, Seoul (서울특별시 종로구 창경궁로 185)
☞ Petunjuk arah: Jalan kaki sekitar 15 menit dari Stasiun Hyehwa (Seoul Subway Line 4), Exit 4
☞ Jam operasional: 09:00-21:00
* Tutup setiap Senin
* Kunjungan terakhir 1 jam sebelum tutup
* Jalan ke Istana Changdeokgung: Februari-Mei, September-Oktober 09:00-17:00 / Juni-Agustus 09:00-17:30 / November-Januari 09:00-16:30
☞ Tiket masuk (Orang asing): Dewasa 1,000 won / Anak-anak 500 won
* Dewasa (usia 19-64) / Anak-anak (usia 7-18)
* Tiket masuk gratis: Balita (usia 6 tahun ke bawah), warga senior (usia 65 tahun ke atas), pengunjung yang mengenakan hanbok, semua pengunjung pada hari Rabu terakhir setiap bulan
☞ Situs web: cgg.cha.go.kr (Bahasa Korea, Inggris, Jepang, Cina)

Istana Deoksugung, tempat tradisi dan zaman modern bertemu

Photo_Balai Junghwajeon

Balai Junghwajeon, Balai utama Istana Deoksugung (atas) & Pavilion Jeonggwanheon (bawah)

Photo_Balai Junghwajeon 1

Awalnya disebut Istana Gyeonghuigung, Istana Deoksugung adalah istana kedua Dinasti Joseon yang paling banyak digunakan. Istana Gyeongungung pertama kali digunakan sebagai istana sementara oleh raja ke-14, Raja Seonjo, setelah Perang Imjin (1592-1598). Barulah pada masa pemerintahan penguasa ke-26, Raja Gojong istana ini menjadi istana hukum. Nama istana berubah menjadi Istana Deoksugung ketika Raja Gojong turun tahta untuk digantikan Sunjong, raja terakhir Dinasti Joseon.

Pavilion Jeonggwanheon berfungsi sebagai tempat pertemuan untuk tamu perjamuan, serta ruang istirahat. Dirancang oleh arsitek Rusia, pavilion ini adalah perpaduan yang indah gaya Korea dan Barat dengan nama yang membawa arti "ruang untuk diam-diam melihat dunia." Raja Gojong datang ke paviliun ini untuk duduk dan mempertimbangkan solusi tentang meningkatnya ketidakamanan bangsa.

Photo_Balai Seokjojeon

Balai Seokjojeon

Balai Seokjoseon selesai dibangun pada tahun 1910 dan merupakan bangunan bergaya Barat paling menonjol yang dibangun di akhir Dinasti Joseon. Bangunan ini memiliki dua lantai, serta ruang bawah tanah yang merupakan ruang tamu para bangsawan. Lantai pertama berisi area umum keluarga Kekaisaran, sementara lantai kedua adalah tempat tinggal pribadi keluarga Kekaisaran. Belakangan ini, ruang bawah tanah terbuka untuk wisata umum, sedangkan untuk mengunjungi lantai pertama dan kedua diperlukan permintaan pemandu melalui reservasi online terlebih dahulu.

* Tempat wisata terdekat
Museum Nasional Seni Modern dan Kontemporer, Deoksugung

☞ Alamat: 99, Sejong-daero, Jung-gu, Seoul (서울특별시 중구 세종대로 99)
☞ Petunjuk arah: Jalan kaki sekitar 5 menit dari Stasiun City Hall (Balai Kota) (Seoul Subway Line 1, 2), Exit 1
☞ Jam operasional: 09:00-21:00
* Tutup setiap Senin
☞ Tiket masuk (Orang asing): Dewasa 1,000 won / Anak-anak 500 won
* Dewasa (usia 19-64) / Anak-anak (usia 7-18)
* Tiket masuk gratis: Balita (usia 6 tahun ke bawah), warga senior (usia 65 tahun ke atas), pengunjung yang mengenakan hanbok, semua pengunjung pada hari Rabu terakhir setiap bulan
☞ Situs web: www.deoksugung.go.kr (Bahasa Korea, Inggris)

Simbol legitimasi Dinasti Joseon, Kuil Jongmyo

Photo_Balai Jeongjeon

Balai Jeongjeon

Kuil Jongmyo memiliki tablet leluhur raja dan ratu Dinasti Joseon, sebuah kerajaan yang didirikan berdasarkan aturan Konfusianisme. Karena kurangnya ornamen, Kuil Jongmyo bisa tampak agak membosankan dibandingkan kemegahan istana kerajaan, tetapi kesederhanaan ini disengaja untuk menciptakan suasana martabat dan kesucian yang sesuai dengan kuil. Karena pentingnya tempat ini dalam arsitektur tradisional Korea, serta nilai historis dan artistiknya, Kuil Jongmyo ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1995.

Photo_Jalan Samdo

Jalan Samdo

Saat memasuki Kuil Jongmyo, kamu tidak bisa tidak memperhatikan jalan bertingkat tiga ini. Jalan ini disebut Jalan Samdo, dan merupakan jalan yang dilalui oleh roh, raja, dan putra mahkota. Tingkat tertinggi, yang disebut sin-ro (jalan roh), secara eksklusif digunakan oleh roh raja dan ratu yang telah meninggal; bahkan raja saat ini tidak bisa menginjakkan kaki di tingkat ini. Di sebelah kanan sin-ro adalah jalan untuk raja, dan jalan kiri adalah untuk putra mahkota. Untuk melindungi dan menghormati warisan budaya penting ini, pengunjung Kuil Jongmyo juga dilarang berjalan di Jalan Samdo.

Menyusuri Jalan Samdo akan membawamu ke pintu masuk bangunan utama Kuil Jongmyo, Balai Jeongjeon. Dengan panjang 101 meter, Balai Jeongjeon adalah bangunan kayu terpanjang di Korea. Balai ini menampung tablet-tablet leluhur dari 19 raja, termasuk pendiri Joseon, Raja Taejo, serta 30 ratu. Joseon memiliki total 27 raja, tetapi hanya 19 dari mereka yang dianggap telah membuat prestasi besar dan dianggap cukup baik untuk ditempatkan di balai ini.

Photo_Balai Yeongnyeongjeon

Balai Yeongnyeongjeon

Tablet leluhur raja dan ratu yang tersisa ditempatkan di Balai Yeongneyongjeon, yang dibangun di samping Balai Jeongjeon. Kedua bangunan mungkin tampak identik, tetapi jika dilihat lebih dekat akan terlihat bahwa atapnya berbeda, dan Balai Yeongnyeongjeon berukuran lebih kecil, hanya memiliki 34 tablet.

Sampai hari ini, Kuil Jongmyo terus mengadakan upacara peringatan untuk arwah keluarga kerajaan melalui Jongmyodaeje. Diadakan pada hari Minggu pertama bulan Mei setiap tahun, musik dan tarian yang ditampilkan di Jongmyodaeje disebut Jongmyo Jeryeak. Pertunjukan-pertunjukan ini sangat unik bagi Korea sehingga ditambahkan ke daftar Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO pada tahun 2001. 

Kuil Jongmyo hanya terbuka untuk kunjungan mandiri pada hari Sabtu dan Rabu terakhir setiap bulan. Kunjungan selain waktu tersebut hanya terbuka untuk wisata berpemandu. Jadwal wisata tersedia dalam berbagai bahasa termasuk Bahasa Korea, Inggris, Jepang, dan Cina.

* Konten terkait
Situs Warisan Budaya
Daftar Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan

☞ Alamat: 157, Jong-ro, Jongno-gu, Seoul (서울특별시 종로구 종로 157)
☞ Petunjuk arah: Jalan kaki sekitar 15 menit dari Stasiun Jongno 3(sam)-ga (Seoul Subway Line 1, 3, 5), Exit 11
☞ Jadwal wisata
- Bahasa Korea: 09:20, 10:20, 11:20, 12:20, 13:20, 14:20, 15:20, 16:20 (17:00 (Maret-September), 17:20 (Juni-Agustus))
- Bahasa Inggris: 10:00, 12:00, 14:00, 16:00
- Bahasa Jepang: 09:00, 09:40, 10:40, 11:40, 12:40, 13:40, 14:40, 15:40 (16:40 (Maret-September))
- Bahasa Cina: 11:00, 13:00, 15:00
- Mandiri (Setiap Sabtu & Rabu terakhir setiap bulan): Februari-Mei, September-Oktober 09:00-18:00 / Juni-Agustus 09:00-18:30 / November-Januari 09:00-17:30
* Tutup setiap Selasa
* Kunjungan terakhir 1 jam sebelum tutup
☞ Tiket masuk: Dewasa 1,000 won / Anak-anak 500 won 
* Dewasa (usia 19-64) / Anak-anak (usia 7-18)
* Tiket masuk gratis: Balita (usia 6 tahun ke bawah), warga senior (usia 65 tahun ke atas), pengunjung yang mengenakan hanbok, semua pengunjung pada hari Rabu terakhir setiap bulan
☞ Situs web: jm.cha.go.kr (Bahasa Korea, Inggris, Jepang, Cina)

Memaksimalkan kunjunganmu ke istana Seoul dan Kuil Jongmyo

Tiket kombinasi

Photo_Tiket kombinasi

Jika kamu mencari cara yang paling efisien untuk berwisata di Gyeongbokgung, Changdeokgung (termasuk Huwon), Changgyeonggung, dan Istana Deoksugung dan Kuil Jongmyo, maka belilah tiket kombinasi. Tersedia di loket tiket di keempat istana dan kuil, biaya tiket 10.000 won dan berlaku selama tiga bulan. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa tiket termasuk tiket masuk ke Huwon Istana Changdeokgung tetapi pengunjung masih perlu mendaftar untuk ikut wisata baik secara online maupun di tempat.

Wisata berpemandu

Empat istana Seoul dan Kuil Jongmyo masing-masing mengoperasikan program panduan dengan pemandu yang berpengetahuan dan berpengalaman dalam menjelaskan sejarah dan budaya dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami. Panduan ini gratis dengan tiket masuk dan tersedia dalam Bahasa Korea, Inggris, Jepang, dan Cina. Jamnya bervariasi berdasarkan istana dan bahasa, jadi periksalah jadwal saat merencanakan perjalanamu. Kami sarankan untuk mendaftar wisata secara online!
* Huwon di Istana Changdeokgung dan Kuil Jongmyo hanya dapat diakses melalui wisata berpemandu

Kunjungan malam hari

Gyeongbokgung, Changdeokgung dan Istana Changgyeonggungs terbuka untuk kunjungan malam spesial sepanjang tahun (Wisata Sinar Bulan Istana Changdeokgung adalah acara terpisah). Selama periode khusus ini, kunjungan biasanya diperpanjang hingga pukul 22:00, dengan tiket untuk pengunjung asing tersedia melalui reservasi online atau telepon. Tanggal periode khusus ini bervariasi setiap tahun dan tergantung pada istana, jadi jika kamu tertarik untuk berkunjung di malam hari, periksa tanggalnya lebih dulu!

Info Lebih Lanjut
☞ Situs web
- Administrasi Warisan Budaya: www.cha.go.kr (Bahasa Korea, Inggris, Jepang, Cina)
- Organisasi Pariwisata Seoul: www.visitseoul.net (Bahasa Korea, Inggris, Jepang, Cina, Rusia)
☞ Hotline Perjalanan Korea 1330: +82-2-1330 (Bahasa Korea, Inggris, Jepang, Cina, Rusia, Vietnam, Thailand, Melayu)

* Kolom ini terakhir diperbarui pada Mei 2019, dan oleh karena itu informasi mungkin berbeda dari yang tertulis di sini. Kami sarankan untuk memeriksa detail sebelum berkunjung.
 

Share This Article

Related Post