Tinggal dan Belajar dari Alam – Penginapan Byulgung di Taean

Tinggal dan Belajar dari Alam – Penginapan Byulgung di Taean

Manusia memiliki cara berpikir yang unik. Mereka menyukai nyamannya kehidupan di kota, di mana mereka dapat berkomunikasi dengan cepat menggunakan telepon pintar mereka setiap hari dan mendapati makanan yang diantarkan ke depan pintu-pintu mereka hanya melalui beberapa klik di gawai masing-masing. Namun, di saat yang bersamaan, kadang kala mereka ingin kabur ke alam di mana tak ada orang, gedung-gedung tinggi, atau suara dari telepon mereka.

Ada sebuah tujuan wisata bagi mereka yang mencari suatu tempat di mana gedung-gedung tinggi atau bahkan toko-toko swalayan tak mudah ditemukan, juga mempertahankan penampilan alaminya. Tempat itu adalah Taean, di mana Laut Barat dan hutan yang hijau berdiri berdampingan dalam harmoni dan memberikan pemandangan yang luar biasa indah.

Photo_Taean

Photo_Taean

Taean adalah atraksi wisata di mana Anda dapat melepaskan stres yang setiap hari membebani Anda sambil menginap di tengah-tengah alam. Tidak ada gedung-gedung tinggi yang menghalangi pemandangan atau asap dari mobil yang memenuhi jalanan. Di sana, saya menuju ke Penginapan Byulgung, sebuah akomodasi bersertifikat Korea Quality (KQ) yang terletak paling dekat dengan laut.

Photo_Taean

Penginapan Byulgung, dengan Hanok Elegan yang mewarnai Pesisir Taean, seindah konstelasi bintang.

Penginapan Byulgung adalah akomodasi bersertifikat KQ, di mana 12 bangunan hanok (rumah tradisional Korea) yang dinamai seperti konstelasi bintang berdiri berkelompok seperti sebuah desa. Karena lokasinya dekat dengan ujung timur laut Taean, Anda bisa menikmati pesona terbaik dari Laut Barat yang berwarna-warni dari sini, yang berubah-ubah tergantung pasang-surut. Di Byulgung yang menawarkan ruangan untuk dua hingga tujuh orang, Anda akan disambut dengan hangat oleh tim manajemennya, yang memberikan kesan melampaui kebaikan.

Photo_Penginapan Byulgung

Photo_Penginapan Byulgung

Tempat ini memiliki paviliun yang sedikit naik, di mana Anda dapat memandang lahan pertanian kecil di sekitarnya dan pemandangan pedesaan yang indah. Area istirahatnya, di mana Anda dapat menikmati "mulmeong (melamun sambil menatap air)" di depan kolam kecil dan Laut Barat pada saat yang sama, juga sangat bagus. Suara angin yang menggelitik telinga, kicauan burung gunung, dan suara ombak dari kejauhan hanya terdengar di tempat itu. Di sini, Anda dapat menemukan kedamaian saat menyadari bahwa Anda benar-benar jauh dari kebisingan yang Anda dengar di kota.

Bahkan bagi para pengunjung yang mendapati bahwa kesunyian yang tiba-tiba ini terasa asing, terlalu dini untuk merasa kecewa. Namun, Penginapan Byulgung memiliki perlengkapan yang memungkinkan para pengunjung untuk merasakan dataran pasang surut. Mereka juga mengoperasikan arrea barbekyu luar ruangan dan kolam renang umum, jadi Anda tidak akan kehabisan hal untuk dinikmati. Selain itu, Pantai Kkujinamugol dan Pantai Mallipo terletak di dekatnya. Dua pantai itu merupakan tempat yang bagus untuk berenang.

Photo_Paviliun

Tanya ke alam dan belajar dari leluhur.
Kamar-Kamar Tamu yang Dibangun dengan Metode Tradisional yang Ramah Lingkungan

Saya telah memasuki kamar tamu Ssangjagung (Mei) yang menghadap ke laut. Ukurannya bagus sehingga dua orang dapat menginap dengan nyaman. Selain itu, langit-langitnya pun lebih tinggi dari kelihatannya, sehingga ruang yang terbuka itu akan memberikan kesan yang cukup sejuk. Semua kamar tamu, termasuk Ssangjagung, dibangun dengan metode tradisional para leluhur, yang semuanya berpadu dengan alam. Rangka hanok-nya, seperti kasau, kolom, lantai, dan balok, pertama-tama didirikan, kemudian dindingnya dibangun dengan tanah liat merah dan jerami, sehingga Anda merasa seakan-akan seluruh rumah bernapas.

Photo_Tanya ke alam

Ketelitian Byulgung menunjukkan pertimbangan yang cermat bagi mereka yang menginap. Hal itu dapat dilihat di mana-mana, termasuk selimut terlipat rapi yang berbau serat kapas, pemandangan laut melalui jendela, interior ruangan yang dilengkapi dengan semua peralatan modern yang diperlukan, kamar mandi, dan dapur. Semua ini menambah kesan berlama-lama tinggal. Dengan bantuan dari staf yang memandu tamu tentang hal-hal yang dapat dinikmati dan terus-menerus memeriksa keadaan mereka menggunakan suara yang menenangkan, rasanya seperti relaksasi yang tiada duanya.

Photo_Meja makan

Photo_meja makan

Meja Makan Satu Hidangan yang Terbuat dari Makanan Laut Segar dari Taean
Ttanttuk Tongnamujip

Ttanttuk Tongnamujip menyajikan satu meja makan yang diisi dengan hidangan laut langka, termasuk kepiting berbumbu yang dibuat dengan kepiting segar dan bumbu rahasia, sup tulang punggung babi, sup kubis napa, sup ikan pedas, sup kepiting dan kimchi, dan udang berbumbu kecap. Ini sudah menjadi restoran wajib dikunjungi yang populer di Taean. Berbagai macam lauk juga disiapkan dengan hati-hati dengan tangan.

Ketika saya duduk di dekat jendela dan melihat para siswa pulang melalui sawah, saya perhatikan tidak ada yang memegang telepon pintar, dan mereka semua berjalan dengan berani, menatap lurus ke depan. Hal ini berbeda dengan di kota, di mana orang selalu membungkuk dan tertunduk untuk menatap ponsel mereka. Pemandangan Taean ini, di mana tidak ada yang menunduk kecuali nasi yang matang di sawah, memang indah. Dengan pemandangan pedesaan yang sederhana ini, mari nikmati hidangan seperti raja dengan meremas banyak kepiting yang diasinkan di atas nasi yang baru dimasak.

Photo_Meja makan

Photo_Meja makan

Happy June, kafe yang Mendukung Kehijauan Abadi Taean

Kafe Happy June memiliki pemandangan laut yang fantastis dengan Laut Barat terhampar tepat di luar jendela. Bagi yang berencana mengunjungi Pantai Padori, ini adalah tempat yang direkomendasikan untuk mampir setidaknya sekali dan beristirahat. Tidak ada yang lebih baik untuk hanya menonton laut sambil makan makanan penutup, seperti dacquoise dan remah-remah, atau minum kopi spesial dengan kelopak bunga mengambang. Praktik perlindungan lingkungan yang baik, seperti menjual cangkir yang dapat digunakan kembali yang terbuat dari bahan ramah lingkungan, juga terlihat di sini.

Jika Anda bepergian dengan hewan peliharaan, ada sesuatu yang akan Anda sukai di sini. Happy June adalah kafe tempat hewan peliharaan bisa masuk, sehingga cocok juga untuk beristirahat bersama hewan kesayangan Anda sambil berjalan-jalan di sepanjang pantai.

Photo_Arboretum Chollipo

Photo_Arboretum Chollipo

Arboretum Chollipo, Arboretum Tertua Tempat Anda Dapat Menikmati Warna dan Kelimpahan Keindahan Alam

Arboretum Chollipo adalah arboretum yang didirikan di tepi pantai Cheollipo oleh Dokter Min Byeong-gal (Dr. Carl Ferris Miller), yang merupakan warga negara Korea naturalisasi dari Amerika. Pada bulan Agustus 1996, terdaftar sebagai yayasan kepentingan umum dengan Dinas Kehutanan Korea untuk membuktikan nilai tanaman Korea kepada dunia dengan melakukan penelitian komparatif tanaman Korea dan tanaman luar negeri dan untuk melindungi sumber daya tanaman kami dan menggunakannya sebagai bahan pendidikan untuk rakyat.

Photo_Arboretum Chollipo

Arboretum Chollipo, yang memiliki luas 57,93 hektar, mempertahankan penampilan hijau sepanjang tahun karena seluruh tempat tersebut dipenuhi dengan berbagai tanaman. Bunga-bunga bermekaran di setiap musim dan pemandangan tepi pantai Cheollipo yang luar biasa sangat selaras. Nikmati pemandangan indah yang disajikan oleh iklim ringan Taean sepanjang tahun dan nikmati arboretum yang penuh dengan phytoncide. Anda tidak akan merasa lelah, tetapi malah bahagia, menyadari bahwa alam menunggu untuk memeluk Anda ke mana pun Anda pergi.

Photo_Alam saja

Alam saja sudah cukup baik.

Meskipun kamar tamu yang mewah, konten yang luar biasa dan keramaian yang ramai, restoran dengan antrean panjang, dan tempat wisata yang bising adalah apa yang mungkin ingin Anda dapatkan dalam perjalanan yang berharga dan mengasyikkan, itu bukanlah segalanya. Meski Taean hanya memiliki alam untuk ditawarkan, penampilannya bagus dan sempurna apa adanya. Nyatanya, hempasan ombak Laut Barat seakan meminta Anda untuk melepaskan segala kekhawatiran Anda, dan ini sudah lebih dari cukup. Mungkin wisata yang menawarkan alam saja sudah cukup bagus.

Klik di Sini untuk Sumber Artikel

Share This Article

Related Post